Jumat, 09 Januari 2015

Backpacker ke Lombok di Penghujung 2014

Trip dengan cara backpacker memang perlu persiapan dan perhitungan yang matang. Walaupun berlibur ke Lombok masuk ke dalam list resolusi saya ditahun 2014, saya tidak pernah menyangka akan benar-benar menepati janji resolusi tersebut di akhir tahun. Terlebih, saya belum pernah ke Lombok sebelumnya. Dan low budget yang saya punya rasanya cukup mematahkan semangat. Setelah berdiskusi dan merancang dana yang alot, sialnya saya dengan teman saya Martin, kehabisan tiket kereta jurusan Malang-Banyuwangi. Niat kami untuk merasakan adrenaline ngeteng ala backpacker harus disimpan terlebih dahulu. Akhirnya, ditanggal 29 Desember 2014 kami berangkat via Bus Tiara Mas MLG-Mataram dengan harga IDR325.
Bus berangkat pukul 19.00 WIB dari terminal Arjosari Malang dan sangat beruntung kami dapat menikmati Sunrise di pelabuhan Ketapang pukul 05.00 WIB.

Untuk penyebrangan dari Pelabuhan Padang Bai, Bali - Pelabuhan Lembar, Lombok umumnya memakan waktu selama 4 jam. Kami memulai penyebrangan pukul 14.00 - 18.00 WITA. Saat itu laut terbilang tenang. Walaupun harus menghabiskan waktu setelah berlelah lelahan pegal di bus, namun perjalanan panjang ini memberikan pelajaran bagi saya pribadi dalam mengatur mood, rasa bosan, sabar dan Take a good side in every situation.
Nyatanya, keberuntungan kembali menghampiri kami, ketika memasuki kawasan pelabuhan Lembar, saya dan martin dimanjakan dengan pemandangan bukit-bukit dan beberapa Gili serta lalu lintas kapal disertai sunset dan teduhan nya cuaca yang berawan saat itu.



Sesampainya di Mataram, syukurlah kabar mengenai menakutkan nya calo dan preman tidak saya temukan di Terminal Mataram. Dari situ kami dijemput oleh teman kami yang sungguh spesial yaitu Destiar, 19 tahun. Salah satu remaja dari Instameet Lombok, si petualang yang sungguh bersahaja, memutuskan untuk  menunda kuliahnya 1 tahun sambil mengeksplore keindahan alam lombok. Dia, yang saya kenal dari instagram dan berkomunikasi awal via email mengenai rencana perjalanan saya. Sangat suatu keberuntungan.


Terima Kasih Des, atas kehangatan dan jamuannya. Sesampainya dirumah Destiar saya bertemu dengan Elen, adik perempuannya yang manis, dan Kak Andang. Lalu Bang Zulfan dan Bang Opi yang ikut membantu membicarakan plan perjalanan kami untuk beberapa hari kedepan sambil menikmati Jagung bakar di Pantai Senggigi dan Taman Sakareang.
Warm Regards
Mbares

Tidak ada komentar:

Posting Komentar