Senin, 12 Januari 2015

Tamasya ke Desa Sasak Sade.

Selalu penasaran dengan Desa Sasak Sade dan kain tenun serta rumah adatnya yang khas. Sebelumnya, saya hanya bisa melihat berita dari televisi dan Internet mengenai Desa ini. Akhirnya, saya dan Kak Martin diberi kesempatan untuk mengunjungi Desa Sade walaupun destinasi ini tidak termasuk dalam the three list destinations kami. Perjalanan kami dimulai dari Mataram pukul 09.00-10.00 menggunakan sepeda motor.
 
sesampainya di Desa Sade, kami langsung disambut oleh pemandu dari warga asli sade dan dipersilahkan untuk mengisi buku tamu. Untuk kamu yang berencana kesini, jangan lupa siapkan uang sukarela untuk disumbangkan demi pembangunan Desa Sade. Disini kami dijelaskan mengenai sejarah, adat istiadat dan berkeliling komplek desa.

Beberapa warga disana hanya bisa berbahasa Sasak dan dapat menenun adalah kewajiban bagi setiap wanita yang ingin menikah

Kamu juga berkesempatan untuk belajar membuat tenun

Kabarnya benang buatan Desa Sade memiliki kualitas yang baik. Senang sekali rasanya bisa memiliki foto bersama Papu. Kira kira Papu usianya berapa ya?

Saya juga mendapatkan syal tenun asli Desa Sade dengan harga IDR75.000 menjadi IDR50.000 berkat Ka Martin yang membelikan saya. Beberapa kain tenun lain harganya berkisar IDR 250K-450K. 
Foto bersama syal baru dan pemandu kami. Tebak! Ternyata pemandu kami berusia 21 tahun dan sudah memiliki satu anak. Ketika kita selesai tour desa, saya, Ka Martin, Destiar dan Ka Andang patungan untuk memberikan sedikit sumbangan untuk pemandu kami secara sukarela
Akhirnya angan-angan untuk bertamsya ke Desa Sade dapat terwujud di trip kali ini. Senang sekali.
Warm Regards
Mbares

Tidak ada komentar:

Posting Komentar